Cerita Perjuangan Melawan GRE
by
Sintia Farach Dhiba
- June 14, 2019
"Sin, kalau kamu nikah sama pacarmu, kamu bakal ambil GRE atau GMAT ya buat persiapan daftar kuliah disana juga?
"GRE? GMAT? Itu apa?" *dalam hati*
Hari itu, seorang teman olimpiade ku tiba-tiba menghubungiku di akhir tahun ketiga perkuliahanku. Sebenarnya aku pernah dengar nama tes itu sebelumnya, namun tak sedikitpun aku mengetahui apa yang akan diujikan disana. Aku hanya mengetahui bahwa itu ujian yang akan diambil oleh orang yang mau mengambil S2 di Amerika. Aku yang saat itu belum sedikitpun menyiapkan untuk S2, hanya menjawab:
"Pacarku kan ada di Jepang, bukan di Amerika. Jangan sampai lah ya aku ambil tes yang sulit seperti itu"
"Setauku di beberapa negara besar Asia bukannya butuh itu ya Sin buat masuk business school"
Aku diam. Jujur aku tidak tahu. Bayangkanlah, saat itu, aku benar-benar buta tentang S2 di Jepang, padahal aku sudah tunangan dan hampir pasti aku akan ikut kak Irfan ke Tokyo. Beberapa minggu setelahnya, aku menemukan list perguruan tinggi yang menawarkan kelas bahasa Inggris di Jepang dari JASSO. Aku coba kunjungi website kampus tersebut dan membuka admission guideline nya.
"Oh tidak! Ternyata aku memang harus mengambil tes GRE atau GMAT itu!"
"GRE? GMAT? Itu apa?" *dalam hati*
Hari itu, seorang teman olimpiade ku tiba-tiba menghubungiku di akhir tahun ketiga perkuliahanku. Sebenarnya aku pernah dengar nama tes itu sebelumnya, namun tak sedikitpun aku mengetahui apa yang akan diujikan disana. Aku hanya mengetahui bahwa itu ujian yang akan diambil oleh orang yang mau mengambil S2 di Amerika. Aku yang saat itu belum sedikitpun menyiapkan untuk S2, hanya menjawab:
"Pacarku kan ada di Jepang, bukan di Amerika. Jangan sampai lah ya aku ambil tes yang sulit seperti itu"
"Setauku di beberapa negara besar Asia bukannya butuh itu ya Sin buat masuk business school"
Aku diam. Jujur aku tidak tahu. Bayangkanlah, saat itu, aku benar-benar buta tentang S2 di Jepang, padahal aku sudah tunangan dan hampir pasti aku akan ikut kak Irfan ke Tokyo. Beberapa minggu setelahnya, aku menemukan list perguruan tinggi yang menawarkan kelas bahasa Inggris di Jepang dari JASSO. Aku coba kunjungi website kampus tersebut dan membuka admission guideline nya.
"Oh tidak! Ternyata aku memang harus mengambil tes GRE atau GMAT itu!"