Membuat Perencanaan Keuangan Personal berbasis Tujuan

by - June 14, 2020

Setelah kemarin kita sudah bahas konsep pengelolaan rumah tangga  yang terbagi atas beberapa tahapan. Kali ini, aku mau bahas konsep pengelolaan keuangan secara aplikatif. dan agak bias sih karena aku akan mencapaikan sudut pandang pribadiku tentang pengelolaan keuangan yang baik

Aku menyebutnya, mengelola keuangan berdasarkan tujuan


Kalau kita bicara mengelola keuangan, aku lebih suka untuk menyambungkannya dengan tujuan. Ini pun aku udah sedikit singgung ya di artikel aku sebelumnya.

Kita kembali lagi kalau tujuan rumah tangga itu ngapain sih?
Coba dipikirkan lagi esensi tujuan kehidupan kita, dan nyambungin ke bagaimana kita bertindak. Kali ini aku nyambungin ke gimana kita mengelola keuangan.

Aku langsung coba jawab aja deh tujuan yang menurutku akan common dijawab orang-orang.
Tujuan hidup ku adalah hidup bahagia dimana aku bisa memenuhi segala kebutuhan dan keinginan.

Pertanyaannya lagi, apa sih kebutuhan kita? Dan apa keinginan kita? Ini dia, yang jadi permasalahannya. Untuk mengelola keuangan dan bahkan kehidupan kita secara keseluruhan kita harus bisa membedakan mana kebutuhan dan keinginan.

Dan untuk mengetahuinya, kita harus membuat yang namanya perencanaan keuangan. Kita harus merencanakan apa saja sih kebutuhan dan keinginan kita yang harus terpenuhi.
Tentu saja memahami kebutuhan dan keinginan akan mengantarkan kita untuk memahami berapa dana yang kita butuhkan sehingga kita telah mempersiapkannya.


Secara konsep, kalau kita bicara perencanaan keuangan rumah tangga, kita harus mengerti jenis-jenis dana yang harus kita persiapkan di masa depan. Dasarnya jelas ya, kita hidup tidak hanya untuk sekarang, tapi juga kehidupan yang akan datang (insyaAllah kalau Tuhan selalu memberikan umur yang panjang). Kalau disimpulkan, sebenarnya penggunaan uang kita ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan dana-dana ini.

1. Dana Kebutuhan Jangka Pendek
Kalau di akuntansi, katanya sih jangka pendek itu kurang dari satu tahun, kalau menurutku, ini itu kurang dari 3 bulan, bahkan bulanan aja.

Kebutuhan sehari-hari (makanan, biaya tempat tinggal, transportasi), Kebutuhan orang tua (bagi sandwich generation,
dan memenuhi keinginan yang kecil-kecil (aku gak bisa deny, kalau manusia pasti butuh untuk memenuhi keinginan, misal jalan-jalan untuk makan fancy)
Infaq bulanan

2. Dana Kebutuhan Jangka Menengah
Tuition kuliah S2, Menikah (Single),  Biaya anak masuk TK, Biaya Melahirkan, Haji, Membeli rumah (kalau dirasa butuh), Zakat tahunan


3. Dana Kebutuhan Jangka Panjang
Biaya pendidikan anak untuk kuliah
Pensiun dini di masa depan

4. Dana Darurat
Aku sih mendefinisikan ini sebagai dana jaga-jaga sih ya. Iya sih kalau belajar lebih dalam, ada teori sendiri bahas dana darurat yang setidaknya 3 - 12x pengelolaan bulanan.

5. Keinginan
Ini dia, sama seperti aku bilang di atas kalau memenuhi keinginan juga kebutuhan. Cuma ada juga keinginan yang jumlahnya besar, seperti jalan-jalan ke Korea misalnya. Atau kayak aku yang memutuskan untuk 6 bulan sekali pulang kampung ke Indonesia. Dan menurutku ini gak masalah sih dilakukan, asal memang sudah mempertimbangkan faktor posisi keuangan kita.


Nah terus dimana investasinya?

Nyambung ke apa yang aku bahas di video sebelumnya, tujuannya investasi kan untuk memproduktifkan aset. Disini jelas kan titiknya, kalau aku bilang kemarin ada istilah time value of money. Uang yang kita tabung dimana rencananya mau kita pakai di masa depan, masa iya uangnya disimpan di bantal. Kalau ada inflasi, makanya setidaknya kita taruh uang di bank lah, cuma tahu sendiri kan di bank kita gak akan terlalu bisa memproduktifkan uang kita, makanya kita menginvestasikannya di instrumen-instrumen investasi sehingga uang kita bisa menghasilkan return yang lebih tinggi.

Dan untuk ini sebenarnya perlu dibuat video sendiri sih ya.
Karena lbijaksananya setiap dana itu butuh perlakuan yang berbeda. Masa iya kita taruh dana jangka pendek di investasi saham. Kalau pas mau bayar kosan, terus kayak kemarin ada market crash gitu, bisa diusir kita sama ibu kos. Kan sedih.


Kalau kemarin, aku bahas sebenarnya pengelolaan keuangan itu titik kesuksesannya macam-macam. Sekarang aku mau bilang kalau tujuan keuangan yang bagus adalah keuangan yang memikirkan tidak hanya sekarang saja, tapi juga keberlangsungan kehidupan kita di masa depan.

Lalu gimana sih caranya ngelola itu semua.
Caranya adalah, buat perencanaan keuangan.

Perencanaan keuangan yang baik itu gimana sih, simple aja, menurutku perencanaan keuangan yang di dalamnya memikirkan 5 jenis dana yang aku sebutkan di atas.

Perencanaan keuangan itu gampangnya bicara soal arus kas sekarang dan masa depan sih.
Mikir berapa uang yang masuk dan keluar.
Kalau aku pribadi, aku fokus mengelola keuangan mulai dari jangka menengah, dalam artian, aku udah gak buat pengelolaan keuangan harian.

Kenapa? Karena aku gak sempat dan aku bukan orang yang rapi banget pencatatannya walaupun aku akuntan

Jadi, secara praktis, yang aku lakukan adalah membuat anggaran dari awal.

Dari gaji, aku langsung fokus sama take home pay (uang yg dibawa pulang sesudah dikurangi pajak, asuransi). Mengelola uang dari take home pay itu penting banget karena di Jepang potongan gaji sebulannya aja 20% an :’)

Nah dari uang take home pay itu, atau gaji bersih.
Kami langsung alokasikan uang nya sesuai porsi-porsinya. Uang untuk kebutuhan jangka pendek dan tabungan.

 Seperti yang aku bilang, aku gak ada perencanaan keuangan bulanan. Aku langsung menentukan dalam satu bulan, kami harus bayar uang sewa ruma dan biaya hidup sehari-hari, dan apa yang aku sebut kebutuhan jangka pendek. Angkanya sama, misalnya 100.000 yen per bulan.

Nah ini dia, kunci dari pengelolaan keuanganku. Aku menetapkan angka tabungan itu di awal, bukan dari sisa pengelolaan uang di akhir. Berapa jumlahnya, itu tergantung teman-teman sih ya.
Kalau memang mungkin gaji nya UMR sehingga belum bisa nabung banyak, menurutku itu gak masalah sih, yang penting itu tadi, perencanaan keuangan yang baik itu harus memikirkan gak hanya sekarang, tapi juga masa depan.

Alhamdulillah sih aku dengan suami aku kerja di Jepang, bisa punya jumlah tabungan yang lebih banyak. Itu dia, sebenarnya kunci dari kesuksesan kerja menurutku ya dimana kita bisa punya rasio tabungan yang pas.

Nah, selanjutnya untuk gimana aku mengatur uang pakai excel dan lebih detail lagi di titik mana aku menginvestasikan uangnya, bisa ditunggu di artikel selanjutnya yaaa.


Untuk artikel ini, aku sudah membahasnya di youtube aku, kunjungi yaaa :)


You May Also Like

0 comments

Instagram