Satu Tahun Pembelajaran
by
Sintia Farach Dhiba
- June 20, 2019
Mengatur waktu untuk tetap produktif padahal tak ada yang mengharuskannya itu, menurutku sangatlah berat. Kalau bukan karena mimpiku dan pertanyaan kak Irfan sepulang dari kantor atas kegiatanku sepanjang hari, rasanya aku lebih baik diam saja di rumah, berleha-leha, menikmati indahnya Tokyo di segala musim dengan keunikannya yang berbeda-beda.
Setahun ini, sebenarnya aku adalah seorang pengangguran, tapi entahlah aku merasa sangat sibuk.
Baca buku ini, belajar menulis kanji itu, berlatih test ini, mempelajari soal test itu, mencari teman disini, dan mencari kesempatan kerja part time disitu. Walau terlihat begitu-begitu saja, aku merasa bangga atas diriku untuk bisa mencari cara agar tetap produktif setiap harinya.
Melalui postingan ini, aku akan mencoba bangga atas apa yang aku lakukan. Kalau bukan aku, rasanya hal kecil seperti itu bukanlah suatu kebanggaan menurut definisi orang lain. Aku sadar, aku bukanlah mahasiswa yang lulus bisa mendapat pekerjaan dengan gaji besar di perusahaan terkenal. Aku sudah cukup lelah untuk menyalahkan diriku sendiri atas pilihan jalan hidupku.
Satu tahun ini, aku mendefinisikannya sebagai satu tahun pembelajaran.Sangat banyak belajar, belajar hal yang sangat kecil, yang mungkin tak akan pernah aku lakukan jika aku tidak mengarahkan hidupku untuk ikut kak Irfan ke negara orang. Perkenankanlah aku menceritakannya satu per satu.
Setahun ini, sebenarnya aku adalah seorang pengangguran, tapi entahlah aku merasa sangat sibuk.
Baca buku ini, belajar menulis kanji itu, berlatih test ini, mempelajari soal test itu, mencari teman disini, dan mencari kesempatan kerja part time disitu. Walau terlihat begitu-begitu saja, aku merasa bangga atas diriku untuk bisa mencari cara agar tetap produktif setiap harinya.
Melalui postingan ini, aku akan mencoba bangga atas apa yang aku lakukan. Kalau bukan aku, rasanya hal kecil seperti itu bukanlah suatu kebanggaan menurut definisi orang lain. Aku sadar, aku bukanlah mahasiswa yang lulus bisa mendapat pekerjaan dengan gaji besar di perusahaan terkenal. Aku sudah cukup lelah untuk menyalahkan diriku sendiri atas pilihan jalan hidupku.
Satu tahun ini, aku mendefinisikannya sebagai satu tahun pembelajaran.Sangat banyak belajar, belajar hal yang sangat kecil, yang mungkin tak akan pernah aku lakukan jika aku tidak mengarahkan hidupku untuk ikut kak Irfan ke negara orang. Perkenankanlah aku menceritakannya satu per satu.