Pengalaman Mendaftar Kuliah Ketika Sudah di Jepang (S2 Bisnis kelas berbahasa Inggris di Tokyo)
Saat ini aku akan bercerita hal yang mungkin jarang
ditanyakan orang Indonesia, karena pasti kebanyakan mereka yang mau kuliah di
Jepang atau negara lain akan mendaftar lewat Indonesia. Hal inilah yang membuat
aku kesulitan ketika harus mendaftar kuliah ketika aku sudah di Jepang, tapi
belum pernah ada yang membagikan pengalamannya.
Singkat cerita, aku berada di Jepang karena aku ikut suamiku
yang bekerja disini, alias aku pakai visa dependen. Karena aku memang ingin
melanjutkan S2, mau tidak mau aku harus
mendaftar kuliah S2 ketika aku sudah tiba disini.
Sebagai warga Indonesia, tentu saja ada beberapa permintaan
yang aku inginkan untuk kuliah disini:
- Aku ingin berkuliah dengan mendapatkan beasiswa
- Aku ingin berkuliah di kelas yang pengantarnya menggunakan Bahasa Inggris
- Aku tetap ingin berkuliah di bidang yang aku ingin pelajari, dimana 2 syarat di atas terpenuhi
Tidak banyak inginku, tapi ternyata sulit sekali
mendapatkannya.
Jangan bicara keinginanku nomor satu, yang ingin mendapatkan
beasiswa. Untuk mendapatkan tempat kuliah sesuai jurusan yang aku inginkan di
kelas Bahasa Inggris tidak mudah ternyata. Apalagi aku berasal dari sarjana di
jurusan akuntansi di Indonesia, aku ingin sekali bisa melanjutkan S2 di
akuntansi lagi sebenarnya.
Jadi, aku ingin kuliah S2 Akuntansi di Jepang, tapi
Bahasa pengantar di kelasnya Bahasa Inggris, dan biaya kuliahku ditanggung
beasiswa.
Untuk mendapatkannya, berikut aku ceritakan
langkah-langkahku:
Mencari Kuliah Jurusan Akuntansi dengan Kelas Bahasa
Inggris
Aku pikir awalnya itu sulit, tapi ternyata JASSO (Japan
Student Services Organization) memiliki daftar kampus di Jepang yang menawarkan
kelas dalam Bahasa Inggris.
Berikut tautan daftarnya:
Dari situlah, aku sangat terbantu untuk menemukan kampus
mana dengan jurusan yang aku inginkan dan menawarkan kelas dalam Bahasa
Inggris.
Aku pun akhirnya menemukan fakta bahwa tidak ada jurusan
yang khusus accounting di Jepang menggunakan Bahasa Inggris untuk level master
degree. Terkejut banget sih. Kalau posisi di Indonesia, tentu mungkin
seharusnya aku tidak memilih Jepang sebagai tujuan studi ku. Namun ibaratnya,
aku tinggal di Jepang, dan aku mau kuliah dekat rumah.
Aku pun akhirnya membelokkan keinginanku untuk ambil
business, tapi aku tidak mau ambil MBA. Alasannya tidak perlu aku ceritakan
disini lah ya. Singkat cerita, aku mengunjungi satu per satu kampus yang
menawarkan kelas Bahasa Inggris itu. Aku sortir satu per satu, berdasarkan
lokasi, karena aku hanya ingin kuliah dekat rumah, alias Tokyo.
Dari situ, menemukan hanya 2 kampus yang menawarkan kuliah
bisnis non-MBA di Tokyo, yaitu Finance, Waseda University dan International
Business, Rikkyo University.
Kalau dilihat-lihat jelas lebih menarik Finance di Waseda
University. Secara jurusan mepet ke akuntansi, dan Waseda University adalah
kampus swasta terbaik di Jepang. Tapi eh tapi, Waseda University adalah kampus
termahal di Jepang. Aku percaya pasti ada beasiswa, tapi aku berpikir logis
kalau aku tidak dapat beasiswa, mau kemana lah aku ini. Mau tidak mau harus
biaya awal semester, dan angkanya sangat fantastis. Kasihan lah suamiku.
Jadi biaya kuliah satu tahun di Finance Waseda University
itu 1.800.000 yen, sedangkan di Rikkyo University hanya 900.000 yen. Ya sudah,
aku pun merasa Rikkyo University lah pilihan terbaikku.
Mencari Informasi Beasiswa di Kampus yang Sudah Aku Pilih
Berkaitan dengan hal ini, aku ceritakan terpisah ya di
Pengalaman Mendaftar Beasiswa Ketika Sudah di Jepang
Sekian ceritaku tentang mendaftar kuliah ketika sudah tiba
di Jepang. Semoga bermanfaat.
Salam,
Sintia
Untuk materi ini, aku juga membahasnya di video youtube aku. Kunjungi yaa...
Untuk materi ini, aku juga membahasnya di video youtube aku. Kunjungi yaa...
0 comments